Selamat Datang Saudaraku...Mazaryablog adalah blog pribadi dari Budi Ardianto sebagai rumah pustaka elektrik sederhana,berusaha untuk bisa berbagi dengan anda....

Wednesday 16 April 2014

Tidurlah Dulu Baru Shalat

Dunia dan segala macam isinya diciptakan oleh Allah swt untuk manusia, termasuk juga malam dan siang. Sebagian besar manusia mefungsikan siang untuk mencari nafkah dan menjalankan berbagai beraktifitas, dan memanfaatkan malam untuk beristirahat.
Malam yang gelap tanpa terik mentari sengaja dicipta agar tidak menyilaukan mata, agar manusia mudah terlelap dan malam menjadi sunyi. Bumi akan beristirhat melayani kebutuhan manusia. Berbeda ketika waktu telah berganti dengan siang yang terang. Panas matahari penuh energi mendukung segala aktifitas manusia, bumi kembali ramai dengan kehidupan dan kesibukan.
Namun tidak demikian, bagi sebagian orang malam yang sunyi menjadi ruang yang paling berharga. Kesunyian malam menjadi suasana yang paling kondusif membangun harmoni antara manusia dan Allah Yang Maha Kuasa. Di balik kesunyiannya, malam menyimpan seribu hikmah, apalagi sepertiga terakhir malam hari.Rasulullah saw bersabda yang diriwayatkan dari Abu Hurairah :
“ketika malam tinggal sepertiga, Allah swt turun ke langit dunia dan berkata:  barang siapa yang meminta padaku akan Ku kabulkan permintaannya, siapa yang minta ampunan akan Ku ampuni, siapa yang minta rizqi akan Ku beri, siapa yang minta dihindarkan dari keburukan akan Ku hindarkan hingga fajar tiba”
Ketika dunia sunyi, Allah swt membuka kesempatan pada siapapun yang hendak berkomunikasi dengannya. Demikianlah Rasulullah saw membagi malam menjadi tiga. Sepertiga pertama digunakannya waktu istirahat (tidur), sepertiga kedua difungsikannya untuk shalat, dan sepertiga terakhir adalah waktu Rasulullah saw berdzikir (mengingat-Nya), demikian bunyi haditsnya:
إنى أجعل اليل أثلاثا, فثلثا أنام, وثلثا أصلى, وثلثا أستذكر فيه
Demikian keistimewaan ibadah di malam hari dibandingkan siang, seperti keutamaan shadaqah sirri (secara rahasia) yang mengalahkan shadaqah ‘alaniyah (secara terang-terangan).
Mengenai keutamaan sepertiga malam terakhir ini, Rasulullah saw juga pernah bertanya kepada Jibrilأى الليل أسمع؟  mana malam yang didengar Allah? Jibril menjawab “إن العرش يهتز من السحر “ sesungguhnya ‘arsy bergetar di waktu sahur.
Begitu pentingnya shalat disepertiga terakhir malam sehingga Rasulullah saw pernah bersabda:
ركعتان يصليهما العبد فى جوف الليل خير من الدنيا وما فيها. لولا أن أشق على أمتى لفرضتها عليهم  
Shalat dua rak’at di sepertiga malam terakhir lebih baik dari dunia seisinya. Andaikan aku tidak khawatri memberatkan umatku, pastilah akan kuwajibkan shalat tersebut atas mereka.
Demikianlah berbagai fadhilah sepertiga malam yang sangat menggiurkan siapapun yang ingin mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Meski demikian harus diperhatikan bahwa jasmani manusia sangat terbatas. Semangat yang tinggi harus diimbangi dengan kondisi badan yang baik, sehingga keinginan mulia untuk bangun malam dapat terlaksana. Membagi waktu adalah kunci segalanya. Karenanya sebuah solusi dari para ulama adalah menyempatkan diri tidur di siang hari, mengorbankan sedikit waktu demi kesuksesan bangun di waktu malam.  
Andaikan memang tidak ada kemampuan untuk mendirikan shalat di sepertiga malam, janganlah dipaksakan. Rasulullah saw menghimbau sebaiknya dituntaskan dulu rasa ngantuknya, tidurlah lagi. Baru kemudian laksanakan shalat malam. Begitu perintah Rasulullah saw dalam haditsnya:
عن عائشة رضي الله عنها قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إذا نعس أحدكم وهو فى الصلاة فليرقد حتى يذهب عنه النوم, فانه إذا صلى وهوينعس لعله يذهب ليستغفر فيسب نفسه
Jikalau engkau mengantuk dalam keadaan shalat, maka berbaringlah hingga hilang rasa kantukmu. (karena) jikalau engkau shalat dan mengantuk jangan-jangan kamu (bermaksud) minta ampunan tetapi kamu (malah) mencelakakn dirimu sendiri.
Demikian pula yang dilakukan oleh Rasulullah saw kepada Zainab ketika mengetahui ada tali yang dipergunakan untuk mengikatnya ketika shalat, Rasulullah pun mengatakan shalatlah engkau ketika trengginas, dan duduklah tatkala malas.
Sesungguhnya tidak ada paksaan dalam ibadah, bahkan semangat yang menggebu-gebu dalam ibadah harus ditinjau ulang. Dalam hal ini kondisi tubuh perlu dipertimbangkan. Demikian keterangan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dalam al-Ghunyah, li Thalibiy Thariqil Haqqi 'Azza wa Jalla  (red. Ulil H)

Monday 31 March 2014

Upaya Meraih Rahmat Allah swt


http://pemikiranislam.net/wp-content/uploads/2011/01/mengejar-rahmat-Allah-SWT.jpgDalam konteks kekinian rahmat Allah dapat saja berada dalam amal yang sungguh sepele. Mungkin saja rahmat itu terletak dalam diri anak-anak jalanan yang mengulurkan tangan ke hadapan kita, atau di dalam diri pengamen yang menyanyikan lagu sumbang tak jelas suara dan nadanya. Dan juga mungkin sekali rahmat itu terletak dalam amal kita dalam memberi selembar kertas koran sebagai alas shalat jum’at. wal hasil sekecil apapaun amal itu tidak boleh kita sepelekan.


Saturday 29 March 2014

Makna dan Nama Muharram

Sebelum Khalifah Umar Bin Khattab menentukan momentum hijrahnya Rasulullah saw. ke Madinah sebagai titik penentu perhitungan hijriyah, bulan Muharram disebut dengan bulan Shafar Awal, karena posisinya yang terletak sebelum bulan shafar.
Nama Muharram secara bahasa dapat diartikan sebagai bulan yang diharamkan. Yaitu bulan yang didalamnya orang-orang Arab diharamkan dilarang (diharamkan) melakukan peperangan. Begitulah kebiasaan mereka tempo dulu mengkhususkan bulan-bulan peperangan dan bulan-bulan gencatan senjata. Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir terdapat keterangan berikut,


Panggil Saya Ustadz!

Belum dingin mendoan kasus ustadz injak kepala, muncul lagi kasus ustadz yang lain. Kali ini bersangkut paut dengan seteru antara tabib dan pasiennya. Seorang lelaki yang mulanya terkenal sebab keahliannya nguber-uber hantu di televisi, kini tengah diuber-uber dengan dakwaan penipuan, di televisi pula. Bermula diorbitkan oleh media, kembali diredupkan oleh media.
Tapi namanya juga manusia biasa, sedigdaya apapun pasti ada khilafnya. Bahkan terkadang kedigdayaan itu justru yang menjadi ladang khilaf.
Lelaki bernama Muhammad Susilo Wibowo alias Guntur Bumi sempat dicecar oleh orang-orang yang tidak suka dengannya. Lebih spesifik lagi, terhadap gelar ‘ustadz’ yang disandangnya. Bahkan, seorang ‘alim ahli hadits nusantara sekaliber KH Mustafa Ali Ya’qub pun disorot media penggosip untuk memberikan komentar.
Karena tidak percaya diri, banyak orang memakai sorban dan pakaian kebesaran para ulama padahal tak berilmu, kata Kiai Ali. Sungguh, saya sebagai muslim awam negeri ini berharap agar orang-orang sekaliber beliau muncul di layar kaca dalam rangka membahas ilmu secara mendalam. Dalam bingkai acara yang terhormat, bukan acara gosip murahan.
Tapi bukan kasus itu yang akan kita bicarakan di sini. Sebenarnya apa arti dari istilah-istilah populer di Indonesia yang sering disandangkan sebagai gelar keagamaan semisal ‘ulama’, ‘kiai’, ‘habib’, dan ‘ustadz’? Meskipun masih banyak istilah kedaerahan lain seperti ‘ra’, ‘gus’, ‘ajengan’, ‘buya’, ‘anre’, maupun ‘aang’, mari kita obrolkan empat istilah itu saja!

Sunday 23 March 2014

10 Fakta Menarik Tentang Kopi

Nongkrong sambil menyeruput kopi kini sudah menjadi salah satu bagian gaya hidup yang tidak terelakan. Namun, tahukah AbraFoodies tentang asal muasal kopi atau bagaimana akhirnya biji kopi itu menjadi berbagai minuman pasti hanya sedikit yang mengetahui. Nah, berikut adalah fakta-fakta ringan namun informatif mengenai kopi.