Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tentu tidak terjadi atau ada
begitu saja. Langit dan bumi yang luas terbentang di jagad raya ini, tentu
tidak karena factor langit dan bumi yang begitu langsung ada tanpa ada yang
mengadakan. Manusia, dan makhluk hidup lainnya yang ada di bumi,mereka hidup
dan berkembang tidak karena kemampuan manusia dan makhluk-makhluk hidup itu
sendiri. Semua bentuk kejadian,peristiwa, hidup dan kematian,ada dan
musnah,semua itu ada 1 kekuatan gaib atau Dzat yang merajai semua kejadian,baik
itu kejadian di dunia ataupun selepas dari alam dunia yaitu akherat. Dzat yang lebih
dulu ada dari yang paling awal ada,Dzat yang Maha Besar dari semua bentuk yang
paling besar, Dzat Yang Maha Kuasa diantara para penguasa. Ya..tidak lain Dzat
itu adalah Alloh Robbul ‘Izza dengan segala Maha AgungNya pada semua keadaan.
Dialah yang
mengadakan langit dan bumi beserta isinya. Dialah Yang Menghendaki atas apa
yang telah dan akan terjadi. Dia Maha Mengetahui segala hal yang ghaib, dan
tidak ada satu helai daun pun yang jatuh dari ranting dahannya jika tidak
karena Kehendak dan KuasaNya.
Seperti apa yang di firmankanNya di dalam Al Qur’an:
59. dan pada sisi
Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali
Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada
sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh
sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang
kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"(Qs Al
An’am:59)
Atau dalam versi
lain,Al Qur’an menjelaskan:
164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih
bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang
berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu
dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di
bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan
antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran
Allah) bagi kaum yang memikirkan.(Qs Al Baqarah:164)
Sebagai umat Islam,tentunya keyakinan adanya Sang Penguasa Alloh ‘Azza wa
Jalla,menjadi satu dasar keimanan yang pertama yang harus diyakini kebenarannya.
Atau yang disebut dengan rukun Islam yang pertama,bahwa hati dan pikiran serta
segenap jiwa raga harus meyakini dengan sadar bahwa tiada Illah selain Alloh
swt dan Nabi Muchammad saw sebagai Rosul (Utusan) Alloh swt.Keyakinan atau 2
kalimah syahadat tersebut mengandung hikmah bahwa apa yang terjadi dalam hidup manusia itu adalah telah menjadi satu
ketentuanNya yang pasti. Sebagai manusia hanya mampu untuk selalu
berikhtiar dan berdoa.
38. ……………Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". kepada-
Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri.(Qs Az Zumar:38)
55. Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang
lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas[549].(Qs Al A’raaf:55)
--------------------------------
[549]
Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta.
Perlu diperhatikan, dalam
bertawakkal terkadang bahkan sering apa yang kita lakukan dan usahakan tidak
berbuah hasil bahkan sering mengalami kegagalan.Segala getir pahit kegagalan
dari setiap ikhtiar kita, jangan lantas disalah artikan dan menghakimi bahwa
kita tidak mampu dan tidak ada kesempatan lagi untuk kita. Berusahalah
disaat-saat seperti itu untuk selalu membiasakan berpikir yang positif dan
jangan mudah menyerah pada keadaan. Bukankah Alloh swt tidak akan mengubah
keadaan mahlukNya selain makhluk itu yang mau bekerja keras berusaha berubah
sendiri.
…………………..Sesungguhnya Alloh tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…..(QS. Ar Ra’d:11)
Selalu
berusaha menanamkan pribadi yang biasa berpikir positif dan yakin pada Alloh
swt,bahwa segala kegagalan dan kekurangan hasil ikhtiar bukan semata Dia tidak ridlo seketika itu. Namun
segala kegagalan hanyalah sebagian dari ujian keimanan kita. Hal tersebut
hanyalah proses, proses dimana Alloh sedang menjadikan kita semakin berkualitas
lebih baik dari sekarang. Dari kegagalan itu, kita sedang belajar bagaimana
tidak mudah menyerah pada keadaan dan berputus asa. Kesadaran dan keyakinan
tersebut akan sangat sulit jika tanpa latihan dan dibiasakan dari dini. Hal
tersebut juga perlu didukung dengan kebisaan ibadah yang tekun dan gemar
berdoa.
Pribadi yang senantiasa tidak
pernah meninggalkan dan melaksanakan sholat,dzikir,doa serta amal ibadah
lainnya secara benar (niat dan pelaksanaannya semata karena Alloh), niscaya
akan mempunyai keyakinan yang kokoh pada Alloh swt,bahwa Dia selalu
merencanakan dan memberikan yang terbaik baginya. Dengan keyakinan pada Alloh
swt yang begitu kokoh, niscaya dalam berikhtiar ia selalu yakin ia mampu dan
tidak mudah menyerah ketika dilanda badai kesulitan dan kegagalan. Jadilah
pribadi yang selalu berani untuk gagal dan optimis pada masa depan.yakinlah
bahwa nantinya akan ada satu titik keberhasilan yang kita harapkan,semoga kita
selalu dibimbing dalam menyikapi setiap kegagalan secara benar,aamiin..semoga
bermanfaat..wallohua’lam bisshowab..trims..
No comments:
Post a Comment