Bekal yang hakiki adalah bekal yang terus menerus bermanfaat bagi pelakunya di dunia dan akhirat. Adapun sebaik-baik bekal menuju negeri abadi adalah taqwa. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya, “Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa.” (Qs. Al-Baqarah: 197)
Friday, 10 January 2014
SEJAUH MANA CINTA KITA PADA MUHAMMAD SAW
Sebagai muslim yang beriman pada nabi dan rasulNya, tentu kita akan menyakini bahwa nabi Muhammad memang benar-benar utusan Alloh, kekasih terdekatNya, orang suci sebagai uswatun hasanah bagi ummat yang merindukannya. Dialah nabi pembawa syafaat, pembawa rahmat suci saat manusia dibangkitkan di hari pembalasan kelak.
Sebagian orang Islam, seringkali memanjatkan salawat dan salam dalam setiap kesempatan, dalam setiap ingatan fikirnya, dalam setiap syukurnya pada Tuhan, untuk junjungan nabi Alloh swt Muhammad saw. Doa dan salam serta salawat dipanjatkan kepada Muhammad, tidak lain agar rahmat dan keselamatan Alloh swt selalu tercurah untuk Muhammad saw. Selain dari itu, tidak dapat dipungkiri, bahwa sebagai makhluk yang mendambakan kebahagiaan hidup hari ini dan seterusnya hingga akhir penciptaan, manusia dalam memanjatkan salam dan salawat kepada nabi Muhammad saw, mereka mendambakan dan merindukan kasih sayang dan syafaat beliau sebagai penolong, sebagai rasa sejuk dikala panas siksa dari segala pembalasan amal dan dosa yang dilakukan manusia didunia menimpanya, mengharap syafaat beliau untuk menghapus dan menolong mereka dari dosa-dosa yang telah dilakukannya didunia dulu.
Namun apakah semua ummat manusia akan menerima kado syafaat di hari pembalasannya kelak?sejauh mana pengorbanan yang telah kita lakukan untuk nabi saw?dan sejauh mana rasa cinta kita pada beliau Muhammad saw?
Labels:
Tulisan Maz
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment